I. Pengantar
Cita – cita mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan cita – cita luhur Negara sebagai mana diamanatkan dalam Pancasila dan Undang – undang dasar 1945.
Dalam konteks pengguliran Otonomi Khusus ( OTSUS ) Papua sejak Tahun 2001 sebagai upaya pengetasan kemiskinan dan keterbelakangan. Disini, kebodohan dipandang sebagai faktor penyebab berbagai persoalan diatas. Dengan demikian, dalam berbagai kebijakan pembangunan di papua, pengembangan dunia pendidikan menjadi prioritas pembangun alias pengembangan Sumber Daya Manusia ( SDM ).
Dalam upaya mewujudkan kemajuan SDM, tidak sedikit anggaran telah dan akan terus digulirkan bagi perwujudannya. Namun kini, sebagai upaya mengevalusi dan merefleksi pelaksaan pembangunan secara umum dan kususnya pengembangan ( SDM ) di Fakfak, sudahkah program tersebut berjalan sebagaimana mestinya ? apa saja parameter terlaksnanya program tersebut ?
Jika memang benar pengembangan SDM merupakan prioritas pembangunan dengan dukungan dana Milyaran bahkan Triliunan Rupiah, mengapa masih banyak anak – anak bangsa, anak – anak negeri ini yang mengeluh soal biaya pendidikan dan bahkan harus putus sekolah lalu pulang kampung ?
II. Kisah Anak Negeri Menjadi Pemburu Ilmu di Berbagai Kota Studi.
Dari beragam cerita yang merupakan suka – duka dunia pendidikan anak – anak negeri Fakfak, dapat di rangkumkan sebagai berikut :
1. Jangkauan biaya pendidikan yang memberatkan.
2. Pola asrama yang tidak jelas.
3. Fasilitas pendidikan yang tidak memadai.
4. Program beasiswa yang tidak kunjung terealisasi.
Dengan rangkuman kisah – kisah di atas merupakan indikasi sistem pengelolaan dana pendidikan yang tidak tepat sasaran. Untuk itu, kami “Ikatan Mahasiswa Fak – Fak Se – Indonesia” menyatakan sikap kami sebagai berikut :
Kepada BUPATI – WAKIL BUPATI FAK –FAK dan Instansi Teknisnya ;
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ( DPRD ) FAK – FAK ;
Untuk sesegera mungkin merumuskan progam – program pendidikan yang tepat sasaran sebagai upaya nyata penyelamatan program pengembangan SDM yang saat ini masih yang berjalan di tempat, antara lain :
1. Segera merealisasikan program beasiswa bagi seluruh mahasiswa Fakfak di berbagai kota studi.
2. Segera benahi pola asrama bagi mahasiswa / pelajar Fakfak di berbagai kota studi.
3. Segera memperhatikan fasilitas penunjang dan kesejahteraan yang berdampak langsung bagi upaya memotifasi semangat belajar bagi mahasiswa / pelajar Fakfak di berbagai kota studi.
Cita – cita mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan cita – cita luhur Negara sebagai mana diamanatkan dalam Pancasila dan Undang – undang dasar 1945.
Dalam konteks pengguliran Otonomi Khusus ( OTSUS ) Papua sejak Tahun 2001 sebagai upaya pengetasan kemiskinan dan keterbelakangan. Disini, kebodohan dipandang sebagai faktor penyebab berbagai persoalan diatas. Dengan demikian, dalam berbagai kebijakan pembangunan di papua, pengembangan dunia pendidikan menjadi prioritas pembangun alias pengembangan Sumber Daya Manusia ( SDM ).
Dalam upaya mewujudkan kemajuan SDM, tidak sedikit anggaran telah dan akan terus digulirkan bagi perwujudannya. Namun kini, sebagai upaya mengevalusi dan merefleksi pelaksaan pembangunan secara umum dan kususnya pengembangan ( SDM ) di Fakfak, sudahkah program tersebut berjalan sebagaimana mestinya ? apa saja parameter terlaksnanya program tersebut ?
Jika memang benar pengembangan SDM merupakan prioritas pembangunan dengan dukungan dana Milyaran bahkan Triliunan Rupiah, mengapa masih banyak anak – anak bangsa, anak – anak negeri ini yang mengeluh soal biaya pendidikan dan bahkan harus putus sekolah lalu pulang kampung ?
II. Kisah Anak Negeri Menjadi Pemburu Ilmu di Berbagai Kota Studi.
Dari beragam cerita yang merupakan suka – duka dunia pendidikan anak – anak negeri Fakfak, dapat di rangkumkan sebagai berikut :
1. Jangkauan biaya pendidikan yang memberatkan.
2. Pola asrama yang tidak jelas.
3. Fasilitas pendidikan yang tidak memadai.
4. Program beasiswa yang tidak kunjung terealisasi.
Dengan rangkuman kisah – kisah di atas merupakan indikasi sistem pengelolaan dana pendidikan yang tidak tepat sasaran. Untuk itu, kami “Ikatan Mahasiswa Fak – Fak Se – Indonesia” menyatakan sikap kami sebagai berikut :
Kepada BUPATI – WAKIL BUPATI FAK –FAK dan Instansi Teknisnya ;
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ( DPRD ) FAK – FAK ;
Untuk sesegera mungkin merumuskan progam – program pendidikan yang tepat sasaran sebagai upaya nyata penyelamatan program pengembangan SDM yang saat ini masih yang berjalan di tempat, antara lain :
1. Segera merealisasikan program beasiswa bagi seluruh mahasiswa Fakfak di berbagai kota studi.
2. Segera benahi pola asrama bagi mahasiswa / pelajar Fakfak di berbagai kota studi.
3. Segera memperhatikan fasilitas penunjang dan kesejahteraan yang berdampak langsung bagi upaya memotifasi semangat belajar bagi mahasiswa / pelajar Fakfak di berbagai kota studi.
Demikian pernyataan kami !!!
Fakfak, 22 Agustus 2011
Atas nama
IKATAN MAHASISWA FAK – FAK SE-INDONESIA
Fakfak, 22 Agustus 2011
Atas nama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar